Sejarah Proses Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Materi Pelajaran PPKN SD kelas 6

Sejarah Proses Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Materi Pelajaran PPKN SD Kelas 6. Dalam artikel kali ini kita akan mempelajari nilai-nilai juang dalam proses perumusan pancasila. Sebelumnya kami ucapkan selamat datang di blog surganya kumpulan materi pelajaran SD. Ya kalian dapat mencari apapun tentang materi pelajaran SD disini. Nanti akan ditampilkan sejarah proses perumusan pancasila sebagai dasar negara.

Sejarah Proses Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara

Daya Juang Para Tokoh dalam Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

Tahukah kalian? Proses perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai cita-citanya berjalan berabad-abad (1 abad = 100 tahun). Lama sekali ya... makanya jangan sia-siain ya perjuangan para pendahulu bangsa.

Perjuangan itu dilakukan dengan berbagai cara dan tidak begitu saja bisa diperoleh bangsa indonesia. Atau tidak seperti sekarang adek-adek menggunakan cara menangis untuk mendapatkan sesuatu yang adek-adek inginkan. Cara itu salah ya... Siapa yang seperti itu?

Sejarah proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, erat hubungannya dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Setiap upacara hari senin kalian sering mendengarkan bagaimana pancasila dibacakan oleh teman-teman kalian... Untuk mengetahui seberapa penting pancasila sehingga kalian dapat merasakan nyawa dari pancasila maka kita harus tahu sejarahnya kawan.

Pada tanggal 1 Maret 1945 Jepang mengumumkan akan dibentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia(BPUPKI) atau dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Zjunbi Tyoosakai. BPUPKI bertugas menyelidiki kesiapan bangsa Indonesia dalam menyongsong kemerdekaan dan membentuk pemerintahan sendiri. Penguasa Jepang menunjuk Dr. Radjiman Wediodiningrat sebagai ketua BPUPKI.

Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) kemudian terbentuk pada tanggal 29 April 1945 dan dilantik pada tanggal 28 Mei 1945.Dengan terbentuknya badan penyelidik ini, bangsa Indonesia sudah resmi dalam proses mempersiapkan kemerdekaannya, yaitu dengan merumuskan syarat-syarat apa yang harus dipenuhi sebagai negara yang merdeka. Peristiwa ini merupakan peristiwa penting (tonggak) dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia dalam mencapai cita-citanya. 

Sidang Pertama BPUPKI (29 Mei 1945 - 1 Juni 1945)

Dalam sidang pertama dilakukan pada tanggal 29 Mei 1945 - 1 Juni 1945. Tujuan dalam sidang ini adalah merumuskan dasar negara Indonesia merdeka. Kemudian para pemimpin negara menolak paham individualisme, liberalisme maupun komunisme sebagai dasar negara Indonesia merdeka.

Dalam sidang tersebut ada tiga tokoh yang mengemukakan pendapatnya mengenai dasar negara Indonesia merdeka dan mendapat perhatian istemewa dalam sidang BPUPKI tersebut. Ketiga tokoh itu adalah Ir. Soekarno, Muhammad Yamin dan Mr. Supomo. Persamaan dari pendapat ketiga tokoh nasional yaitu agar Indonesia merdeka dibangun atas lima sila yang isinya hampir sama, tetapi dengan rumusan yang berbeda-beda.

Dari sejarah perumusan Pancasila, banyak sekali nilai-nilai juang yang dapat dijadikan contoh bagi generasi muda Indonesia kalian. Indonesia sangat bangga memiliki kalian sebagai generasi penerus bangsa. maka dari itu banggakan dirimu dan harumkan negerimu dengan segudang prestasi dan tindakan yang baik untuk dirimu dan bangsa indonesia tercinta ini.

Untuk dapat mengetahui nilai-nilai juang apa saja yang dapat diperoleh dari sejarah perumusan Pancasila, kita dapat melihat pendapat tokoh tentang dasar indonesia merdeka. seperti berikut ini:

• Muhammad Yamin

Dalam pidatonya tanggal 29 Mei 1945 Muhammad Yamin mengusulkan lima asas dan dasar negara kebangsaan Republik Indonesia sebagai berikut:

1. Perikebangsaan
2. Perikemanusiaan
3. Periketuhanan
4. Perikerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat/keadilan sosial

• Mr. Supomo

Pada tanggal 31 Mei 1945 Mr. Supomo menyampaikan penjelasannya tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan dasar negara. Ia juga mengemukakan lima dasar negara Indonesia merdeka seperti berikut:

1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat

• Ir. Soekarno

Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengucapkan pidatonya di hadapan sidang BPUPKI. Dalam pidatonya tersebut Ir. Soekarno mengajukan secara lisan usulan lima asas sebagai dasar negara Indonesia yang akan dibentuk, yaitu:

1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau perikemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan atau keadilan sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa

Dari usulan-usulan tersebut maka perlu waktu yang panjang untuk memutuskan dasar negara indonesia. Maka dari itu pada tanggal 22 Juni 1945 BPUPKI membentuk sebuah panitia yang terdiri atas sembilan orang anggota BPUPKI atau dikenal juga dengan nama Panitia Sembilan. Salah satu tugas Panitia Sembilan adalah memberikan usul-usul baik lisan maupun tulisan serta membahas dan merumuskan dasar negara Indonesia merdeka.

Berikut ini merupakan nama-nama anggota Panitia Sembilan:

1. Ir. Soekarno (ketua)
2. Mohammad Hatta (wakil ketua)
3. K.H. Wachid Hasyim
4. K.H. Agus Salim
5. Achmad Subarjo
6. Abikusno Cokrosuyoso
7. A.A. Maramis
8. Abdul Kahar Mudzakir
9. Muhammad Yamin

Pada tanggal 22 Juni 1945 juga, panitia Sembilan menetapkan hasil sidang yang berupa dokumen yang berisikan tujuan dan maksud pendirian negara Indonesia merdeka. Dokumen tersebut dikenal sebagai Piagam Jakarta (Jakarta Charter).

Silahkan kunjungi juga, Isi dari Piagam Jakarta dan Perubahannya

Sidang BPUPKI yang ke dua (10 - 16 Juli 1945)

Pada tanggal 10 sampai dengan 16 Juli 1945 (sidang BPUPKI yang ke dua) tujuannya yaitu perumusan terakhir materi Pancasila sebagai dasar filsafat negara. Kemudian membentuk Panitia Kecil perancang Undang-Undang Dasar beranggotakan tujuh orang, yaitu:

1. Mr. Supomo
2. Mr. Wongsonegoro
3. Achmad Subarjo
4. A.A. Maramis
5. Mr. R.P. Singgih
6. K.H. Agus Salim
7. Dr. Sukiman

Kewajiban Panitia Kecil ini adalah merancang UUD dengan memerhatikan pendapat-pendapat yang diajukan di rapat besar dan rapat panitia perancang UUD. Dalam rapat panitia perancang UUD, diambil keputusan mengenai:

1. Bentuk negara unitarisme (kesatuan).
2. Preambule atau pembukaan setuju diambil dari Jakarta Charter (Piagam Jakarta).
3. Kepala negara satu orang.
4. Nama kepala negara adalah presiden.

Hasil perumusan Panitia Kecil disempurnakan bahasanya oleh sebuah panitia lain, yang terdiri atas:

1. Mr. Supomo
2. K.H. Agus Salim
3. Prof. Dr. P.A. Husein Jayadiningrat

Share this post